BATURAJA, SIKAP Indonesia - Bakti
sosial penyembuhan alternatif penyakit medis nonmedis, fisik metafisik dengan
metode ATS digelar mulai 30 September hingga 4 Oktober 2018.
Pertama, Minggu, 30 September 2018 pukul
07.00-11.00 WIB di Taman Kota Baturaja, OKU, Sumatera Selatan.
Kedua, Senin, 1 Oktober 2018 pukul
08.00-15.00 WIB di Desa Penantian, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, KM 11.
Lokasi bakti sosial selanjutnya, imbuh
Radius, sedang dikoordinasikan.
![]() |
Paguron Aji Tapak Sesontengan (ATS) Swarna Raya menggelar bakti
sosial alternatif gratis di Baturaja, Minggu, 30 September 2018.
ATS ialah warisan leluhur Nusantara
untuk penyembuhan beragam penyakit medis, nonmedis, fisik metafisik.
Setelah pada masa lampau sempat terhapus
jejaknya sekian ratus tahun, kini ATS kembali hadir untuk membantu kesembuhan
masyarakat luas yang mengalami gangguan kesehatan seperti alergi dingin,
mata minus dan plus, nyeri persendian, amandel dan sakit pinggang.
Penyakit lain bisa diterapi ATS ialah
sakit gigi, migrain, vertigo, saraf kejepit, sakit tengkuk, asam urat, asma,
bronchitis, lemah syahwat, pasca stroke, kanker, belum punya keturunan, tumor,
ginjal, dan lain sebagainya. Informasi pelatihan ATS 085382008080.
Kegiatan digelar untuk memenuhi
permintaan masyarakat sekaligus meramaikan Kirab Satu Negeri (KSN) Gerakan
Pemuda Ansor, Paguron Aji Tapak Sesontengan (ATS) Swarna Raya menggelar bakti
sosial alternatif gratis bagi warga Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU),
Sumatera Selatan.
"Sepekan lalu komunitas ATS dan
Komunitas Pemuda Peduli Sosial atau KPPS Sosoh Buay Rayah menggelar bakti
sosial gratis. Nah, ini masyarakat meminta digelar lagi," ujar penggiat
KPPS Eko Saputra.
Antusiasme
masyarakat saat bakti sosial awal kurang karena ada trauma, seperti
ujung-ujungnya menjual obat, menggunakan alat dan menimbulkan rasa sakit.
"Setelah bakti sosial pertama,
masyarakat penerima manfaat mengabarkan penyembuhan ATS tanpa rasa sakit dan
juga tidak dipungut biaya sama sekali. Hal itu membuat masyarakat kembali
menghubungi kami untuk menggelar kegiatan serupa," kata Eko lagi.
Ia menyebut, ada pasien paska stroke
semula enggan diterapi ATS karena beberapa kali terapi dengan sejumlah metode
yang menyakitkan.
"Awalnya menolak. Namun, setelah
melihat akhirnya minta diterapi. Hasilnya positif dan tidak sakit," kata
Eko.
Praktisi ATS di Baturaja menanggapi
permintaan KPPS dengan baik. Sekaligus meramaikan KSN GP Ansor.
"GP Ansor melalui KSN tentu
mengeluarkan energi dan biaya tidak sedikit. Upaya mengkampanyekan semangat
kebhinnekaan, keindonesiaan tersebut sangat pantas mendapat apresiasi
masyarakat," ujar praktisi atau sontenger ATS Swarna Raya,Radius Susanto.
"Selamat atas terselenggaranya
KSN GP Ansor. Kami sebagai warga
Indonesia, penekun budaya Nusantara tergabung dalam ATS Swarna Raya menyambut
baik KSN. Kami bersama Ansor yang tiada lelah berbuat kebaikan dan menjaga
Indonesia," ujar Radius. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar