Jakarta, SIKAP
Indonesia -- Jenderal Idham Azis resmi menjabat Kapolri setelah Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) melantiknya di
Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11). Idham menggantikan Jenderal Purnawirawan
Tito Karnavian yang ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Dalam Negeri di Kabinet
Indonesia Maju.
Pengangkatan Idham Azis sebagai Kapolri berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 97 Tahun 2019 Tentang Pengangkatan Kepala Kepolisian RI. Keputusan
Presiden ini mulai berlaku sejak saat pelantikan pejabat.
Jokowi kemudian menanyakan kesediaan Idham untuk diambil sumpahnya.
Lulusan Akpol 1988 itu menyatakan bersedia.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan
dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya pada bangsa dan negara,"
ucap Idham Azis di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11).
Pada kesempatan itu, Idham Azis juga naik pangkat menjadi
jenderal polisi. Setelah pembacaan keputusan presiden tentang kenaikan
pangkat, Jokowi lantas mengganti tanda pangkat Idham yang terpasang di pundak,
dari bintang tiga menjadi bintang empat.
Pelantikan itu dihadiri oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta jajaran
Kabinet Indonesia Maju, di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri
Pertahanan Prabowo Subianto, dan sejumlah pimpinan partai politik.
Sehari sebelumnya, Idham Azis resmi ditetapkan oleh DPR dalam rapat
paripurna sebagai Kapolri. Hal itu dilakukan setelah Idham lolos uji kepatutan
dan kelayakan di Komisi III DPR RI.
Dalam uji kelayakan dan kepatutan di DPR, Idham membeberkan tujuh program prioritas untuk memajukan Polri. Program tersebut merupakan penguatan Polri Promoter alias profesional, modern dan terpercaya.
BACA JUGA : Presiden RI, Jokowi Resmi Melantik dan Mengambil Sumpah Jabatan Menteri Kabinet Indonesia Maju 2019-2024
Dalam uji kelayakan dan kepatutan di DPR, Idham membeberkan tujuh program prioritas untuk memajukan Polri. Program tersebut merupakan penguatan Polri Promoter alias profesional, modern dan terpercaya.
BACA JUGA : Presiden RI, Jokowi Resmi Melantik dan Mengambil Sumpah Jabatan Menteri Kabinet Indonesia Maju 2019-2024
Tujuh program tersebut pertama, mewujudkan SDM yang unggul. Kedua, pemantapan
pemeliharaan keamanan ketertiban masyarakat (harkamtibnas). Ketiga, penguatan
penegakan hukum yang profesional dan berkeadilan.Keempat, pemantapan manajemen
media. Kelima, penguatan sinergi polisi. Keenam, penataan kelembagaan, dan
ketujuh penguatan pengawasan.
Setelah uji kelayakan dan kepatutan, Komisi III DPR menetapkan Idham sebagai Kapolri. Ketua
Komisi III Herman Herry menyatakan seluruh fraksi di Komisi III sudah
menyetujui secara aklamasi Idham Azis menjadi Kapolri.
Setumpuk pekerjaan
rumah (PR) telah menanti Komjen Idham Azis di kursi pucuk pimpinan Polri. PR
pertama Idham ialah menuntaskan kasus serangan teror berupa penyiraman air
keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel
Baswedan. (Dikutip dari cnnindonesia.com, wideazone.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar