Muara Enim, Media SIKAP Indonesia - Tim dari Balai Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Sumatera Selatan baru-baru ini mendatangi PT GH EMM Indonesia di Desa Gunung Raja Kecamatan Rambang Dangku,Kabupaten Muaraenim.
Dan terkait hal itu, plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muaraenim, Asmawi saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (15/12/2017) mengatakan, kedatangan tim tersebut untuk menindak lanjuti laporan dari masyarakat.
“Kedatangan tim pusat untuk mengklarifikasi antara pengaduan dengan kondisi lapangan,” kata Asmawi.
Disingggung mengenai apa yang yang dilaporkan warga, Asmawi mengungkapkan jika warga melaporkan limpasan air yang menggenai kebun warga, sehingga mereka merasa terganggu dengan hal itu.
“Karena pengaduan masyarakat langsung ke pusat maka yang datang untuk memverifikasi laporan tersebut juga orang pusat,” ujar Asmawi.
Soal hasil dari verifikasi tersebut, Asmawi mengatakan jika pihaknya tidak tahu, karena saat itu hanya mendampingi.
"Namun jika laporan tersebut terbukti, pasti akan ada teguran," ucap Asmawi.
Asmawi menyebutkan jika pengaduan masyrakat terhadap PT GH EMM Indonesia sudah banyak,namun yang paling sering mengadukannya adalah masyarakat dari kota Prabumulih.
Terpisah, NP warga Dusun III Gunung Raja mengungkapkan sejak dari tahun 2015, di wilayahnya suda sering terjadi banjir besar,yang membuat rumah dan kebun warga terendam.Banjir tersebut lanjut NP,diduga karena adanya aktifitas tambang,yang mana aktifitas tambang tersebut telah menyumbat aliran sungai yang ada di daeranya,karena sebelum adanya aktifitas tambang tersebut dan tidak adanya penyempitan Sungai wilayah mereka belum pernah mengalami banjir.
"Banjir yang kami alami 2015 sangatlah mengirikan,dimana rumah-rumah warga hanya tinggal atapnya saja yang terlihat, memang sebelumnya pernah ada ganti rugi bagi lahan dan kebun warga yang terdampak banjir,namun itu belum selesai di situ saja,karena masalah banjir hingga kini masih sering terjadi bila hujan pungkasnya (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar