PRABUMULIH, SIKAP Indonesia -
Untuk menambah sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD),
Pemerintah kota (pemkot) Prabumulih meminta agar bisa mengelola sejumlah sumur
minyak dan gas (migas) tua.
Sumur tua itu telah lama tidak dioperasionalkan
lagi oleh PT Pertamina EP Asset 2 di kota Prabumulih.
Keinginan mengelola sumur tua migas itu
diungkapkan Walikota Prabumulih Ir Ridho Yahya MM ketika diwawancarai sejumlah
wartawan belum lama ini.
"Ada rencana kita mengelola sumur
tua yang tidak lagi dioperasionalkan oleh Pertamina, kan banyak."
"Kalau bisa sumur-sumur tua itu
kita (pemerintah) saja yang kelola, tidak usah banyak tapi hanya satu saja
cukup," ungkap orang nomor satu di kota Prabumulih tersebut.
Ridho mengatakan, pihaknya telah
berkoordinasi dengan Ditjen Kementerian ESDM RI
terkait keinginan pemkot Prabumulih mengelola sumur migas tua tersebut.
Kementerian meminta agar kota Prabumulih
belajar ke daerah Blora yang telah lebih dahulu mengelola sumur minyak tua.
"Belum diketahui disetujui atau
belum, tapi Ditjen migas minta kita belajar ke Blora."
"Makanya senin atau selasa saya
akan belajar ke BUMD di sana, sebab menurut Ditjen di sana yang terbaik dalam
mengelola sumur tua," bebernya.
Suami Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu
itu menjelaskan, banyak keuntungan yang dapat diperoleh pemkot Prabumulih
dengan mengelola sumur minyak tua. Selain menambah pendapatan bagi
pemerintah daerah, juga dapat menyerap tenaga kerja.
"Tentu PAD akan bertambah dan
tenaga kerja juga terserap. Nanti hasil pengelolaan sumur akan kita jual dengan
pertamina, jadi kita dapat duit juga dan warga bisa jadi pekerja,"
jelasnya.
Selain sebagai daerah penghasil migas,
dengan mengelola sumur tua diharap dapat menjual sendiri minyak dan merasakan
hasil kekayaan alam untuk kesejahteraan masyarakat kota Prabumulih. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar